Sabtu, 10 April 2010

ANTI BIOTIK PENIS

Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh suatu mikroba yang mempunyai khasiat anti mikrobial, yaitu menghambat (bakteriostatis) atau membunuh (bakteriosidal) mikroba patogen. Syarat-syarat antibiotik yang ideal adalah :
1. Mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang luas (spektrum luas).
2. Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme patogen.
3. Tidak menimbulkan pengaruh efek samping seperti alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung dan sebagainya.
4. Tidak mengganggu keseimbangan flora normal.
Tidak semua jenis mikroba dapat dibunuh oleh suatu antibiotik. Misalnya, penisillin berkhasiat untuk membunuh S. aureus, tetapi tidak untuk S. typhi. Bahkan dapat terjadi S. aureus yang biasanya sensitif terhadap penisillin berubah menjadi resisten. Hal ini disebabkan bakteri tersebut mengadakan mutasi yang dapat terjadi karena pengobatan yang dilakukan tidak dengan semestinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya resistensi terhadap antibiotik :
1. Jangan menggunakan antibiotik secara sembarangan tanpa mengetahui khasiatnya dengan pasti.
2. Antibioyik yang biasa dipaki secara sistemik jangan dipaki sebagai obat lokal.
3. Pakailah dosis, cara pakai dan lama pemakaian secara benar pada setiap penyakit infeksi.
4. Lebih baik dipakai kombinasi antibiotik untuk meninggikan khasiatnya.
5. Gantilah segera antibiotik yang dipaki, apabila suatu bibit penyakit resisten terhadap antibiotik yang diberikan
Penemuan antibiotika terjadi secara 'tidak sengaja' ketika Alexander Fleming, pada tahun 1928, lupa membersihkan sediaan bakteri pada cawan petri dan meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan. Pada hari Senin, ketika cawan petri tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian kapang telah tumbuh di media dan bagian di sekitar kapang 'bersih' dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media. Karena tertarik dengan kenyataan ini, ia melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kapang tersebut, yang ternyata adalah Penicillium chrysogenum syn. P. notatum (kapang berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembab beberapa hari). Ia lalu mendapat hasil positif dalam pengujian pengaruh ekstrak kapang itu terhadap bakteri koleksinya. Dari ekstrak itu ia diakui menemukan antibiotik alami pertama: penicillin G.
Macam-macam antibiotika
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut dan susunan kimiawinya. Ada enam kelompok antibiotika. Dilihat dari target atau sasaran kerjanya (nama contoh diberikan menurut ejaan Inggris karena belum semua nama diindonesiakan atau diragukan pengindonesiaannya):
• Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G.
• Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, misalnya rifampicin, actinomycin D, nalidixic acid.
• Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin, chloramphenicol, kanamycin, streptomycin, tetracycline, oxytetracycline.
• Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin.
• Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya oligomycin, tunicamycin dan
• Antimetabolit, misalnya azaserine
Biasanya antibiotika bekerja sangat spesifik pada suatu proses, mutasi yang mungkin terjadi pada bakteri memungkinkan munculnya strain bakteri yang 'kebal' terhadap antibiotika. Itulah sebabnya, pemberian antibiotika biasanya diberikan dalam dosis yang menyebabkan bakteri segera mati dan dalam jangka waktu yang agak panjang agar mutasi tidak terjadi. Penggunaan antibiotika yang 'tanggung' hanya membuka peluang munculnya tipe bakteri yang 'kebal'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar